Kamis, Maret 24

Teropong Kesehatan Lewat Kepribadian

Jenis kepribadian dan karakter seseorang ternyata bisa mempengaruhi berat badan, termasuk kesehatannya. “Kepribadian adalah hasil dari gen dan lingkungan," kata Dr Martin Hagger, seorang psikolog kesehatan di University of Nottingham dan Curtin University, Australia, dikutip dari Daily Mail.

Itu sebabnya, ada baiknya segera mengenali kepribadian dan karakter untuk mengecek kondisi kesehatan Anda. Dengan demikian, Anda dapat segera mencari solusi sedini mungkin.


Optimis

Mereka yang memiliki kepribadian optimis biasanya selalu memiliki pandangan hidup yang mantap. Namun, sikap optimis ternyata lebih mungkin menyebabkan terjadinya kelebihan berat badan.

Para peneliti dari Doshisha University di Kyoto, Jepang, dan pusat penelitian lainnya, meneliti pria dan wanita berbadan gemuk yang tengah menjalani program penurunan berat badan, selama enam bulan.

Peneliti menemukan mereka yang berkepribadian optimis, cenderung sedikit kehilangan berat badan. Para peneliti memperkirakan, sikap optimistis telah membuat mereka cenderung tidak peduli dengan masalah berat badan dan selalu mencoba-coba hal baru.

Psikolog Dr Howard S. Friedman yang telah menganalisis data lebih dari 1.500 anak, mengatakan, "Mereka yang memiliki rasa humor terbaik sebagai anak-anak menjalani hidup yang lebih pendek, dibanding mereka yang kurang ceria."

Studi lain di Stanford University menemukan bahwa anak-anak yang paling ceria berisiko untuk melakukan hal tak sehat, seperti merokok, minum alkohol, dan hobi berisiko.

Cemas

Para peneliti di Universitas Descartes, Paris, dan Pusat Kecanduan dan Kesehatan Mental, Toronto, menemukan pada orang yang berkepribadian jenis ini, lima kali lebih mungkin untuk mengembangkan masalah perut.

Jenis kpribadian yang tidak stabil secara emosional lebih mungkin untuk merokok dan minum-minuman keras, memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur dan memiliki masalah tidur. Hal ini memicu produksi asam lambung yang tinggi dan memicu gangguan pencernaan.

Tingginya kadar hormon kortisol stres juga dapat memicu sakit kepala, jerawat dan infeksi kandung kemih. Namun, kabar baiknya, mereka yang sering mengalami cemas memiliki gairah seksual yang tinggi, menurut penelitian Universitas Sheffield.

Dr Virpi Lummaa, dari Departemen Ilmu Hewan dan Tumbuhan, mengatakan, "Wanita yang sangat neurotik cenderung memiliki lebih banyak pasangan seksual jangka pendek, menunjukkan hubungan antara gairah seks mereka dan sifat kepribadian."

Ini mungkin terjadi akibat ketakutan mereka tidak menemukan orang yang tepat atau gagal untuk mereproduksi membawa mereka untuk memiliki lebih banyak seks dengan pasangan lebih.

Sensitif

Pria yang lebih sensitif seperti wanita, simpatik dan berbelas kasihan memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan kecil kemungkinannya untuk mengalami serangan jantung, berdasarkan temuan dari penelitian di Universitas Glasgow.

Dalam penelitian tersebut para objek penelitian diberi tugas 'maskulin' dan 'feminin.' Skor yang diberikan berdasarkan ciri-ciri seperti kemampuan kepemimpinan, keteladanannya yang kuat, agresi dan berani mengambil risiko, memiliki rasa simpati, kasih sayang, belas kasih dan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain .

Argumentatif

Mereka yang senang berdebat biasanya memiliki sifat pemarah, lebih cepat merespon sesuatu, rentan mengalami stres mental dan fisiologis sehingga berisiko mengalami tekanan darah tinggi.

Mereka yang suka berdebat biasanya sering bermusuhan, dan memiliki perilaku agresif.

Dalam sebuah penelitian terhadap 448 wanita yang mengunjungi pusat-screening payudara, para peneliti di Rumah Sakit Oncological dari Kifissia, Athena, menemukan jenis kepribadian yang sering bermusuhan lebih mungkin didiagnosis kanker payudara.

Studi lain 61 pria dengan kanker usus besar di Creighton University School of Medicine, Nebraska, menemukan peningkatan risiko yang sama. Diperkirakan bahwa permusuhan dan kemarahan mengimbangi efektivitas sistem kekebalan tubuh, mungkin membuatnya lebih rentan terhadap penyakit.

Mudah marah juga berisiko 50 persen mengalami kesehatan jantung yang buruk, kata peneliti di Mount Sinai School of Medicine di New York.

Mereka yang mudah marah akan merespons sesuatu hal dengan cepat sehingga rentan mengalami stres mental dan fisiologis, tekanan darah meningkat dan denyut jantung meningkat sehingga menyebabkan kerja jantung juga meningkat.

Terbuka

Pria yang memiliki kepribadian lebih terbuka cenderung memiliki banyak anak. Meski demikian bukan berarti pria yang berkepribadian terbuka memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, melainkan karena mereka lebih supel dan mudah bergaul.

Tetapi kekurangannya, pria yang terbuka, cenderung berisiko menderita penyakit jantung, menurut penelitian Universitas Milan. Meski berisiko menderita penyakit berbahaya, mereka kurang rentan mengalami infeksi sehingga ketika terserang penyakit akan lebih cepat pulih.

Mereka yang bersikap terbuka juga akan mudah terhindar dari stres dan akan merasa lebih mudah mengatasi berbagai masalah. Dan jika mereka berpikir bahwa mereka memiliki masalah kesehatan, mereka cenderung berbicara dengan orang lain.

Pemalu

Mereka yang pemalu 50 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung atau stroke, menurut peneliti di Chicago's Northwestern University.

Pemilik kepribadian ini juga lebih rentan terhadap infeksi virus, seperti flu. Dan menurut penelitian Universitas California, mereka yang mudah mengalami stres dari waktu ke waktu memiliki risiko mengalami lebih banyak penyakit.

Jujur

Peneliti di Universitas Edinburgh menyatakan bahwa mereka yang memiliki kepribadian jujur akan meraup banyak keuntungan.

Mereka rentan mengalami penyakit, termasuk penyakit berbahaya seperti diabetes, hernia, masalah tulang, linu panggul, stroke, bahkan Alzheimer.

Tinjauan lebih dari 190 penelitian menunjukkan bahwa orang yang jujur, secara konsisten biasanya memiliki perilaku kesehatan yang baik, seperti berolahraga dan makan makanan yang sehat.
Previous Post
Next Post

0 komentar: